BAB I
PENDAHULUAN
A.
Analisis Sosial
Pedukuhan
Jelok merupakan bagian dari desa Watugajah, kecamatan Gedangsari, kabupaten
Gunungkidul. Dusun Jelok
berada di dataran tinggi sehingga akses menuju desa tersebut berupa jalan yang
menanjak. Secara umum, Jelok memiliki kondisi iklim tropis kering, dengan
topografi wilayah yang didominasi oleh daerah bebatuan. Selain itu, rendahnya
curah hujan juga menjadikan pedukuhan ini terlihat kering dan gersang. Pedukuhan Jelok juga memiliki kontur tanah yang
tidak rata. Secara administratif, pedukuhan Jelok tersusun atas sepuluh RT dan
satu RW. Bagian timur berbatasan dengan wilayah Desa
Tegalrejo. Pada bagian barat berbatasan dengan Pedukuhan Gunungcilik. Sedangkan
pada bagian utara, berbatasan dengan wilayah Klaten dan pada bagian selatan
berbatasan dengan wilayah Watugajah.
Pedukuhan
Jelok dihuni oleh 334 KK atau 1369
jiwa yang terdiri dari 670 laki-laki dan 699 perempuan. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Di
pedukuhan Jelok terdapat mushola dan masjid. Masyarakat pedukuhan Jelok
memiliki beberapa perkumpulan, seperti arisan bapak-bapak yang diadakan setiap
malam menjelang tanggal 1 dan 16 (Jumat Legi), dan arisan ibu-ibu yang diadakan
setiap tanggal 6 dan 20 setiap bulannya. Warga masyarakat pedukuhan Jelok masih
menjunjung tinggi asas kekeluargaan. Hal ini terbukti dengan masih adanya
kegiatan gotong royong. Akan tetapi, masih banyak perbedaan pendapat yang
menimbulkan perselisihan antar warga. Masing-masing orang dengan kepentingan
pribadinya saling menjatuhkan satu sama lain.
Pedukuhan Jelok memiliki
luas daerah 1.076.471 H, dengan luas pekarangan sebesar 423.085 H, luas
persawahan sebesar 119.490 H, dan luas tegal sebesar 493.966 H. Masyarakat
pedukuhan Jelok lebih banyak memanfaatkan ladang dan pekarangan sebagai sumber
matapencaharian, yaitu dengan menanam srikaya, mangga, dan pisang. Wilayah
pedukuhan Jelok juga didominasi oleh tumbuhan besar seperti pohon jati,
munggur, dll. Biasanya warga
masyarakat memanfaatkan pohon jati dan munggur secara mandiri, yaitu dengan
mengolah sendiri untuk menjadi bahan bangunan. Selain itu, kebanyakan dari
warga pedukuhan Jelok menjadi buruh lepas, mengerjakan berbagai macam pekerjaan
sesuai dengan situasi dan kondisi. Kemungkinan hal ini
disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan warga dusun Jelok. Sebagian besar
warga pedukuhan Jelok hanya mengenyam pendidikan pada tingkat sekolah dasar
(SD). Kurangnya informasi yang didapat masyarakat dari luar juga memberikan
pengaruh yang penting terhadap pengetahuan umum.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih kurang. Hal ini,
tampak dari minimnya ketersediaan MCK yang memadai. Masih banyak MCK yang tidak
layak untuk digunakan. Selain itu, ketersediaan air memberikan kesulitan
tersendiri bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Hal ini juga membuat masyarakat kurang dapat
memanfaatkan sumber air secara maksimal.
Pada beberapa bagian jalan
menuju dusun Jelok berupa jalan aspal kasar dan berlubang. Hal ini membuat
akses menuju dusun Jelok susah untuk dijangkau. Padahal, pedukuhan Jelok
memiliki potensi di bidang pariwisata yaitu panorama keindahan alamnya.
Kendaraan yang paling banyak digunakan oleh warga ialah kendaraan roda dua.
Biasanya kendaraan roda empat akan kesulitan melewati jalan menuju dusun Jelok.
Selain jalanan yang rusak, akses jalan yang menanjak membuat kendaraan roda
empat tidak mampu untuk melewati jalan tersebut. Masih banyak rumah warga yang
belum dapat dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal ini
disebabkan oleh akses yang tidak memadai seperti jalanan yang masih berupa batu
dan tanah.
Di pedukuhan Jelok tidak
terdapat sekolah dasar (SD) ataupun sekolah menengah. Hal ini membuat anak-anak
pedukuhan Jelok harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk sampai ke
sekolah. Hanya ada satu sekolah untuk anak usia dini/ PAUD, yang terletak di
wilayah Tenggil.
Tingkat perekonomian warga
masyarakat pedukuhan Jelok berada pada tingkatan menengah ke bawah. Hal ini
ditunjukkan dari masih banyaknya rumah warga yang belum permanen.
B.
Rencana Pengembangan Wilayah Dusun
Pedukuhan Jelok
terdiri dari beberapa wilayah. Ketersediaan MCK dimasing-masing wilayah masih
belum memadai. Hal ini menjadikan keprihatinan tersendiri bagi masyarakat pada
umumnya dan perangkat dusun pada khususnya. MCK sangat berkaitan dengan
kesehatan. Oleh karena itu, MCK merupakan hal yang sangat penting bagi
masyarakat dan menjadi kebutuhan primer bagi warga pedukuhan Jelok. Berkaitan
dengan hal tersebut, pembangunan dan perbaikan MCK menjadi sangat mendesak.
Akan tetapi, perekonomian masyarakat dusun Jelok menjadi salah satu hal yang
menghambat pemenuhan tersebut. Kesadaran akan pentingnya kesehatan melalui
kebersihan MCK juga belum disadari sepenuhnya oleh warga. Padahal kesadaran
menjadi hal yang mendasar untuk mewujudkan pola hidup sehat pada masyarakat.
Perkembangan
teknologi dan informasi yang sangat pesat dewasa ini, sedikit banyaknya juga
berpengaruh pada kehidupan masyarakat pedukuhan Jelok. Akan tetapi,
bertentangan dengan hal tersebut, ketersediaan sarana pendidikan masih
sangatlah kurang. Pedukuhan Jelok hanya memiliki satu sekolah untuk anak usia
dini/ PAUD. Padahal pendidikan dasar merupakan hal yang sangat penting dalam
pembentukan karakter.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
A. Rencana
Program Pemberdayaan
Kesehatan menjadi poros utama untuk mencapai taraf
kehidupan yang lebih baik. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sangat
dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik dalam segi kesehatan jasmani
maupun rohani. Pada umumnya, kesehatan jasmani tercipta oleh budaya perilaku
yang sehat dari setiap individu. Perilaku sekecil apapun dari setiap individu
sangat berpengaruh terhadap tumbuhnya pola hidup sehat di lingkungan.
Contohnya: menguras bak mandi seminggu sekali, mencuci tangan sebelum makan, mengosok
gigi setelah makan dan sebelum tidur dan lain sabagainya.
Hal-hal tersebut dapat dimulai dengan menciptakan MCK
yang sehat. Berkaitan dengan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan
khususnya dalam hal MCK, maka kesadaran masyarakat perlu ditumbuhkan kembali.
Hal tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa program kegiatan, antara lain
penyuluhan, kuisioner, dan pemberian pesan bergambar.
Selain itu, pendidikan adalah hal yang sama pentingnya
bagi kehidupan masyarakat. Dikarenakan pendidikan itu dapat mendukung dan
menunjang kehidupan masyarakat menuju taraf yang lebih baik lagi. Oleh karena
itu sekolah merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan
tidak hanya di dapatkan melalui sekolah saja tetapi dapat juga melalui lembaga-lembaga
pendidikan atau bimbingan belajar. Di dusun Jelok masih kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya pendidikan dan wajib belajar. Hal ini dapat dibuktikan
melalui masih adanya anak-anak yang tidak bersekolah. Dalam membantu mereka
untuk menyadari betapa pentingnya pendidikan sebuah bimbingan belajar dapat
membantu mereka dalam proses belajar. Dikarenakan bimbingan belajar dapat
mencakup tidak hanya mencakup anak-anak yang bersekolah saja tetapi untuk
anak-anak yang tidak mendapat kesempatan untuk bersekolah. Bimbingan belajar
tersebut meliputi: bimbingan baca tulis hitung, bahasa Inggris, dan taman
pendidikan Al-Quran. Dalam pendidikan baca tulis dan hitung adalah hal yang
dasar dalam sebuah pembelajaran dan itu sangat membantu anak-anak terutama mereka
yang tidak dapat mersaakan pedidikan melalui sekolah dikaranakan keterbatasan
biaya. Mengenal bahasa asing selain bahasa ibu atau pun bahasa sehari-hari
sangatlah penting dikarenakan belajar bahasa dapat mengembangkan kemampuan
verbal seseorang akan sebuah bahasa baru. Bahasa inggris merupakan bahasa asing
yang banyak digunakan. Pengunaan bahasa asing dapat menambah daya tarik akan
suatu tempat. Selain bahasa Inggris, pendidikan spiritual sangatlah penting
dikarenakan spiritual sebagai dasar dan pedoman seseorang. Taman pendidikan
Al-Qran disesuaikan dengan mayoritas warga yang beragama muslim. Hal ini
bertujuan untuk bersama-sama belajar mengenai agama dan kitab suci.
B. Tujuan
dan Indikator
Program ini memiliki tujuan umum untuk dapat
menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan pemberdayaan yang telah diberikan.
Kesehatan dan pendidikanlah yang menjadi sasaran khusus program dalam mencapai
semua tujuan tersebut. Indikator keberhasilan program ini dapat dilihat melalui
tingkat kesadaran masyarakat mengenai kebersihan MCK dan tingkat kesadaran
masyarakat untuk meningkatkan pentingnya wajib belajar 12 tahun. Pemberdayaan
masyarakat sebagai tokoh yang berkompeten dalam bidang pendidikan untuk
melanjutkan program bimbingan belajar di lingkungan. Hingga akhirnya tingkat
pendidikan di lingkungan masyarakat dapat lebih tinggi dibandingkan sebelum
dilaksanakannya program.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar